Startup Fintech Laris Manis, Xendit Perluas Jangkauan Hingga Thailand
Uzone.id – Sebagai salah satu startup fintech ternama di Indonesia, Xendit melihat peluang yang menarik dalam lanskap industri fintech yang semakin populer bahkan semakin dilirik oleh investor.
Faktanya, industri fintech di Indonesia menjadi salah satu yang paling unggul di Asia Tenggara dengan menyumbang 20 persen dari keseluruhan pemain korporasi fintech di Asia Tenggara.Hal tersebut didorong oleh banyaknya investasi yang diberikan kepada startup di bidang ini, dimana total sepanjang tahun 2023 saja, ada 14 pendanaan dengan total investasi senilai USD583 juta yang mengalir ke startup fintech di Indonesia.
Melihat peluang yang semakin lebar, Xendit pun memperluas layanan mereka ke negara-negara lainnya. Di awal tahun ini, Xendit diketahui sudah memperluas layanan payment gateway mereka hingga Thailand.
Dengan ekspansi ini, daftar jangkauan operasi Xendit di Asia Tenggara ikut bertambah, yang mencakup Indonesia, Filipina, dan Malaysia.
Di Thailand, Xendit akan menggabungkan keahlian hiperlokal dan best practices dari konteks internasional untuk memberikan solusi pembayaran digital yang komprehensif. Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung potensi pertumbuhan ekonomi digital dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat Thailand.
Selain ekspansi, Xendit juga mengumumkan pengangkatan Mikiko Steven sebagai Managing Director of Xendit Indonesia terbaru.
“Penunjukan ini selaras dengan ekspansi bisnis Xendit di Asia Tenggara, khususnya Indonesia sebagai rumah pertama Xendit yang telah mencatatkan pertumbuhan yang signifikan,” kata Miranda Goeltom, Komisaris Xendit dalam keterangan yang diterima Uzone.id, Jumat, (22/03).
“Kami berharap pengalaman dan keahlian Mikiko akan memperkuat kehadiran Xendit di Indonesia dengan menciptakan operasional bisnis yang lebih baik dan efisien, baik bagi perusahaan maupun pelanggan,” tambah Miranda.
Kehadiran Mikiko juga diharapkan bisa membawa Xendit menjadi perusahaan penyedia infrastruktur pembayaran digital terdepan di Indonesia. Dengan kesempatan yang diberikan, Mikiko melihat adanya potensi besar dari Xendit di pasar Indonesia kedepannya.
“Saya sangat optimis melihat potensi pasar di Indonesia untuk Xendit kedepannya, yang secara positif terus mendukung pertumbuhan industri digital khususnya fintech,” ungkap Mikiko.
Sepanjang tahun 2023, Xendit membagikan beberapa tren dalam industri fintech Indonesia berdasarkan perilaku konsumen.
Pertama, rekening virtual kini menjadi salah satu metode pembayaran digital yang paling populer, bahkan mencakup lebih dari setengah total transaksi digital. Lalu, sektor jasa masih menjadi sektor utama yang menggunakan pembayaran digital, dengan volume transaksi yang tumbuh 3x lebih cepat dari rata-rata.
Kemudian, penggunaan kartu kredit juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, meningkat empat kali lipat year-on-year. Transaksi menggunakan kode QR juga mengalami pertumbuhan 6 persen, mencapai lebih dari 20 juta transaksi, dan tren ini diperkirakan akan terus berlanjut.