Home
/
Startup

Kenaikan Tarif Ojol Harus Dikaji Serius, Segini Kisaran Idealnya

Kenaikan Tarif Ojol Harus Dikaji Serius, Segini Kisaran Idealnya

Vina Insyani05 July 2025
Bagikan :

Uzone.id — Rencana kenaikan tarif ojek online terus mendapat pro dan kontra dari berbagai pihak. Ada yang menyebut kalau rencana ini akan merugikan semua pihak, ada juga yang setuju dan menyebutnya sebagai penyesuaian terhadap kondisi ekonomi saat ini.

Pengamat ekonomi sekaligus Direktur Ekonomi Digital dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Nailul Huda turut mendukung rencana ini, apalagi kenaikan ini dilakukan setelah kurang lebih 3 tahun dari kenaikan terakhir.

“Saya mendukung rencana kenaikan tarif tersebut seiring dengan peningkatan kebutuhan masyarakat yang ditunjukkan oleh inflasi yang terjadi,” katanya ketika dihubungi oleh Uzone.id, Kamis, (04/07).

Ia melanjutkan, “Ketika kebutuhan meningkat, mitra pengemudi transportasi juga harus memenuhi kebutuhan tersebut. Salah satunya melalui kenaikan tarif layanan. Saya rasa tidak ada masalah ketika kenaikan tarif ini dilakukan secara berkala seperti tahunan.”

Namun, Nailul memberikan beberapa catatan terkait kenaikan tarif ini. Salah satunya adalah dengan memberikan kajian mendalam mengenai besaran hingga formulasi kenaikan tarif yang akan diterapkan sehingga nantinya akan berimbas pada respon dan permintaan para konsumen ketika sudah diterapkan.

“Jadi ada formulasi baku untuk dijadikan panduan untuk menentukan tarif tiap tahun. Formula tersebut minimal menyertakan inflasi dan pertumbuhan sektoral sebagai variabel pembentuk pertumbuhan tarif,” ujarnya.

Dengan begini, penyesuaian tarif tidak dilakukan secara transparan dan tidak sembarangan, melainkan berdasarkan kondisi ekonomi saat ini.

“Dengan adanya formulasi tersebut, kenaikan tarif tahun ini bisa disesuaikan,” tambahnya.

Penyesuaian ini tentunya akan berimbas pada penumpang ojek online, Nailul mengungkap akan ada potensi untuk mengurangi permintaan dari penumpang. Apalagi jika kenaikan dilakukan tanpa perhitungan, di luar batas kewajaran dan tidak ada penjelasan secara ilmiah. 

“Namun demikian, jika kenaikannya bisa dijelaskan oleh metode ilmiah dan tidak terlampau tinggi, saya rasa penumpang dapat menerima dengan baik,” jelasnya.

Lalu, berapa angka yang ideal untuk kenaikan tarif ojek online ini?

Nailul pun memberikan perkiraan tarif ojek online mengacu pada angka inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Jika kota mengaca kepada inflasi tahun 2025 yang ditargetkan mencapai 2.5 persen dan pertumbuhan ekonomi di angka 4.8 persen, kenaikan bisa di angka 7.3 persen,” jelasnya.

Namun, jika melihat pada kenaikan tarif terakhir yang dilakukan 3 tahun lalu, maka kenaikan tarif akan lebih besar.

“Tapi jika menghitung )dari) selama tidak ada kenaikan, bisa di angka 12 persen (inflasi 2023 sebesar 2,61 persen, dan inflasi 2024 sebesar 1.57 persen),” lanjutnya.

Angka kenaikan ini dianggap masih wajar dan tidak melewati batas sebagai penyesuaian nilai setelah beberapa tahun tidak adanya kenaikan harga.

“Walaupun pasti masyarakat akan terbebani, namun jika kenaikannya tahunan saya rasa tidak akan protes, toh juga harga barang lain naik,” tuturnya.

Pada akhirnya, kenaikan tarif ini bisa diterima masyarakat dengan catatan dilakukan secara bertahap dan transparan serta tidak langsung melakukan lonjakan besar setelah bertahun-tahun stagnan.


populerRelated Article