Home
/
Health

Seberapa Tinggi Tingkat Kepuasan Bercinta Anda?

Seberapa Tinggi Tingkat Kepuasan Bercinta Anda?
Redaksi FHM Indonesia26 July 2017
Bagikan :

Jika Anda sudah pede dengan tingkat kepuasan bercinta Anda, baca artikel ini dan pikir sekali lagi.

Ternyata banyak hal yang mengejutkan seputar seks. Dan kalau Anda pikir umur muda, ditambah libido tinggi, sama dengan performa seks yang sensasional, tunggu... Baca dulu rangkuman kami soal tingkat kepuasan seks yang dicapai berdasarkan usia.

Usia 21-25 tahun
Ini adalah masa seks prima, dimana dalam kategori ini seseorang sedang tumbuh menjadi pemuja pasangan. Jadi jangan terkejut jika banyak ungkapan romantisme yang mereka berikan kepada pasangan cenderung kering, dangkal, membosankan, bahkan terkesan klise. Itu dikarenakan di usia tersebut hormon testoteron yang mereka miliki sedang bergolak, bahkan cenderung sangat aktratif menghadapi tantangan dengan berbagai eksperimennya. Yang bisa dijadikan perhatian utama, bahwa aktivitasnya harus diwaspadai karena masih adanya anggapan mengenai kehidupan seksnya merupakan upaya untuk mendekatkan diri dengan pasangannya.

Usia 26-30 tahun
Pada tahapan ini biasanya disebut masa seks frekuensi. Kehidupan seksualnya bukan lagi didasarkan untuk kesenangan belaka, tapi sudah mencapai tahapan keseriusan dan keterbukaan. Jika sudah menemukan pasangan maupun belum, umumnya mereka sudah agak melemah untuk berusaha nenarik perhatian lawan jenisnya. Mereka kebanyakan tidak terlalu garang untuk sekadar minta sebuah ciuman pasangannya. Dalam urusan bercinta, pria pada kategori usia ini sudah mulai pada tahap terbuka untuk mengatakan apa saja yang mereka inginkan dalam urusan seksual. Pada usia ini pasangan Anda menginginkan kualitas dan kuantitas seimbang. Prinsipnya, lebih sering bercinta akan lebih mesra sebuah hubungan.

Usia 31-35 tahun
Dalam masa usia ini yang dibutuhkan sudah mengarah kepada kehidupan seks yang berkualitas. Kebanyakan pria pada usia ini sangat memiliki inteligensia yang tinggi, sangat mengharapkan kualitas hubungan seksual. Walaupun tidak sedikit juga yang masih mengutamakan kuantitas frekuensi bercintanya. Namun, yang harus dipahami bahwa mereka justru cenderung menginginkan agar pasangannya mampu menerima apa adanya. Terutama pada kemampuan fisik saat bermain asmara. Ada kalanya keinginan atau gairah seksual mereka sudah menurun, namun masih cenderung lebih mudah membangkitkannya. Perlu inovasi dan nuansa psikologis yang lebih baik agar semakin bergairah terhadap pasangannya.

Usia 36-40 tahun
Di tahapan ini masa dimana pasangan dalam usia matang. Kadar testeronnya di tahapan usia ini sudah mulai berkurang. Mereka pun menyadarinya, bahwa terjadi penurunan gairah dalam kehidupannya di ranjang, dan itu alami, tidak bisa dipungkiri. Aktivitas seksualnya tidak seagresif saat berusia 20-an. Mereka yang berada di usia ini kebanyakan justru memiliki kelebihan luar biasa prima untuk menapak kehidupan hari tua yang lebih baik. Pada saat usia ini, baik pria maupun wanita memiliki kematangan psikis dan pengalaman yang lebih baik, dan semua itu sungguh tak ternilai harganya. Untuk menjadi pasangan di usia ini, mereka justru akan menemukan kehidupan bercinta yang bisa dinikmati kenyamanannya tiada tara. Akibatnya pengalamannya, dia memiliki cita rasa seni bercinta yang mampu menyenangkan hari para wanita.

Usia 41-45 tahun
Di usia ini mereka sudah saling mengayomi. Istilahnya masa seks usia keteduhan. Jiwa mereka semakin matang terlihat dalam perjalanan hidupnya. Di usia ini identitas kejiwaan Anda secara psikis sangat mempesona. Namun yang perlu diwaspadai, bahwa usia tak bisa ditipu. Frekuensi hubungan seksual sudah semakin menurun. Namun tunggu dulu, beberapa kasus sering menonjol terlihat pada mereka yang di usia ini, seringkali terlihat mereka bagaikan bangkit menjadi remaja lagi, dengan istilah ''masa puber kedua''. Dengan kematangan jiwanya ia seringkali bisa menggaet pasangan berusia sangat jauh dibawahnya. Dan mereka biasanya sangat pandai memuaskan pasangannya. Terkadang seks yang liar justru berada di tahapan usia ini.

Usia 46-50 tahun
Usia spiritual, dimana mereka yang pada usia ini lebih tertarik kehidupan rohani. Seks meski belum ditinggalkan, senjatanya sudah mulai jauh berkurang frekuensinya. Di usia ini pasangan pria harus pandai-pandai membuat suasana romantis dan agar ia bergairah, bila masih menginginkan kehidupan ranjangnya berpeluh lagi. Namun, pada beberapa pasangan teryata meski sudah memasuki usia spiritual ini, mereka justru masih aktif melakukan hubungan seks dengan pasangannya, paling tidak seminggu sekali. Hal ini mungkin berkaitan dengan pola hidup yang sehat.

Usia 55-60 tahun
Usia seks lampu merah. Kadar hormon sudah semakin berkurang. Seks memang bukan menjadi porsi utama di usia ini. Namun, bila mereka bercinta Anda bisa jadi mendapatkan pengalaman yang sangat mengesenkan dari permainan mereka. Sebagian dari mereka justru memiliki fantasi yang luar biasa.

Photo: freepik.com

populerRelated Article