Home
/
Sport

Persija Jakarta Merindukan Marko Simic

Persija Jakarta Merindukan Marko Simic
Juprianto Alexander07 April 2019
Bagikan :

Lini depan Persija Jakarta jadi sorotan setelah menelan kekalahan dalam laga tandang ke Filipina di penyisihan grup Piala AFC 2019. Sektor depan tumpul sehingga Tim Macan Kemayoran takluk 0-1 dari Ceres Negros di Stadion Panaad, Bacolod.

Di laga tersebut, pelatih Ivan Kolev menempatkan Bambang Pamungkas sebagai target man. Mantan penyerang Timnas Indonesia itu disokong sayap lincah, Riko Simanjuntak, dan Heri Susanto yang juga memiliki insting seorang penyerang.

Bepe, sapaan akrab Bambang, menggantikan posisi yang biasa ditempati Silvio Escobar. Mantan pemain Perseru Serui itu tidak dibawa Kolev dalam lawatan ke Filipina murni karena alasan taktik.

Kehadiran Bepe di lini depan tidak memberikan dampak besar, terutama soal urusan mencetak gol. Mengacu statistik di situs resmi AFC, pemain yang pernah berseragam Pelita Bandung Raya itu mendapatkan dua peluang mencetak gol, termasuk kegagalan menceploskan bola usai menerima umpan matang Ramdani Lestaluhu.

Secara keseluruhan, kinerja lini depan Persija saat meladeni Ceres Negros masuk kategori tidak istimewa. Kolev pun menyayangkan ketidakmampuan pasukannya membobol gawang Ceres Negros.

Persija Jakarta Merindukan Marko Simic
Preview
Persija Jakarta kehilangan daya gedor di ajang Piala AFC 2019. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Performa Bepe sebagai tukang gedor gawang lawan memang disorot usai laga itu. Namun, apabila menarik garis mundur, kinerja lini depan juara Liga 1 2018 itu mengecewakan sejak kasus pelecehan seksual yang menimpa Marko Simic.

Pihak klub coba mencari solusi ketiadaan Simic dengan mendatangkan Escobar. Pengalaman pemain berdarah Paraguay memperkuat Madura United, Bali United, hingga Perseru dirasa pas untuk mengisi kekosongan sementara di lini depan.

Apesnya hingga kini penyerang berusia 32 tahun itu tidak kunjung berhasil membobol gawang lawan. Dari enam penampilannya bersama Persija, Escobar tidak sekalipun bisa mencatatkan namanya di papan skor.

Persija Jakarta Merindukan Marko Simic
Preview
Bruno Matos muncul memberi opsi solusi ketajaman Persija Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Entah kebetulan atau tidak, tumpulnya lini depan Persija tertutupi dengan penampilan impresif rekrutan anyar, Bruno Matos, yang notabene pemain tengah. Gelandang serang asal Brasil itu mendadak jadi pencetak gol andalan Persija di semua ajang yang diikuti.

Dalam waktu relatif singkat, Matos berhasil mencetak 10 gol dan menempatkannya sebagai top skor sementara klub. Matos mencetak tiga gol di Piala Indonesia, dua gol di Piala AFC, dan lima gol di ajang pramusim Piala Presiden 2019.

Meski Persija telah tersingkir di Piala Presiden, Matos merupakan top skor sementara turnamen tersebut bersama penyerang impor Persebaya Surabaya, Manu Dzhalilov.

Persija beruntung punya gelandang produktif seperti Matos. Namun gol demi gol yang dicetak Matos itu memunculkan pertanyaan soal kontribusi pemain depan.

Persija total mencetak 17 gol dari 10 laga terakhir di semua ajang tetapi tidak ada satu pun yang bersumber dari penyerang. Target man Persija terakhir kali mencetak gol saat Marko Simic memborong lima gol dalam kemenangan 8-2 atas 757 Kepri Jaya di leg pertama 32 besar Piala Indonesia, 23 Januari 2019.

Setelah Simic absen, taring lini depan Macan Kemayoran mendadak tumpul. Escobar maupun Bepe tidak bisa menggantikan peran mantan pemain Melaka United tersebut.

Penyerang asal Kroasia itu memang sosok yang berpengaruh di lini depan. Meski keran golnya sempat macet, Simic mengakhiri musim lalu dengan mencetak 18 gol sekaligus menempatkannya sebagai top skor klub di Liga 1 2018.

Sejatinya kehadiran Simic menjadi suatu hal yang sangat dirindukan tim maupun The Jakmania. Sayangnya, Persija tak tahu pasti kapan Simic akan kembali karena kasus hukum sang pemain masih terus berjalan di Australia.

Tim Macan Kemayoran tentu ingin Simic bisa kembali secepatnya. Ketajaman pemain berusia 31 tahun diharapkan bisa mengubah peruntungan tim di Piala AFC dan mereduksi beban Matos agar tidak terus menjadi tumpuan untuk mencetak gol.

Berita Terkait

populerRelated Article