icon-category Film

Kesumat Dendam Sang Kapitan

  • 25 May 2017 WIB
Bagikan :

Kapten Kapal Spanyol Armando Salazar dan pasukannya berhasil keluar dari Segitiga Iblis, tempat terkutuk nun jauh di tengah samudera. Tekadnya cuma satu, membunuh semua perompak, termasuk musuh bebuyutan; Jack Sparrow.

Kapten Jack Sparrow (Johnny Depp) kembali hadir lewat film kelima serial Pirates of the Caribbean; Salazar’s Revenge. Film besutan Joachim Rønning dan Espen Sandberg ini berkisah tentang pembalasan dendam musuh lama Sparrow, Kapten Salazar (Javier Bardem).

Sang Kapitan—komandan Kapal Silent Mary—yang dulu kala dikalahkan Sparrow dalam sebuah pertempuran, terjebak kutukan Segititiga Iblis. Ia dan pasukannya menjadi ‘orang-orang mati’ yang tak bisa menyentuh daratan. Kutukan akan berakhir jika mereka menemukan Trisula Poseidon, artefak keramat mengandung mukjizat.

Dan fokus cerita pun mengarah ke satu tujuan, perebutan Trisula Poseidon. Mereka yang terlibat dalam perebutan adalah Salazar, Angkatan Laut Inggris, Hector Barbossa (Geoffrey Rush), Jack Sparrow, Henry Turner (Brenton Thwaites), dan Carina Smyth (Kaya Scodelario).

Tentu saja, masing-masing pihak memiliki nawaitu sendiri dalam perebutan senjata mandraguna itu. Konon, pemegang Trisula bakal jadi penguasa seluruh lautan. Sebuah harapan yang ingin dicapai sebagian besar orang.

Tendensi inilah yang menjadi suguhan utama skenario Jeff Nathanson, yang diramu dengan menarik oleh duo sutradara Norwegia. Salazar jelas ingin balas dendam, juga melenyapkan kutukan. Dan satu-satunya cara adalah dengan bantuan Trisula.

Kerajaan Inggris butuh senjata itu untuk menegaskan hegemoninya di samudera. Sparrow dan Barbossa, keduanya hanya ‘terseret’ ke gelanggang pertarungan.

Di lain pihak, Henry yang merupakan tokoh baru dalam serial ini adalah putra Will Turner (Orlando Bloom) dan Elizabeth Swann (Keira Knightley). Ia berambisi menguasai Trisula demi membebaskan sang ayah yang terjebak di dasar lautan, bersama Kapal Flying Dutchman.

Carina yang juga tokoh baru seperti Henry, ditabalkan sebagai penyihir oleh pemerintah dan masyarakat. Namun, ia menampik semua tudingan. Carina mengklaim diri sebagai pakar astronomi.

Ia belajar ilmu perbintangan dari jurnal sang ayah yang tak pernah ia tahu siapa. Tak jelas sebenarnya apa niat Carina terlibat dalam pencarian artefak itu, selain mencari jati dirinya.

Film dibuka dengan penampakan sampan kecil yang mengapung di tengah samudera. Di dalamnya, seorang bocah 10-an tahun, nampak terlentang menatap langit. Kamera kemudian memperlihatkan bocah itu mengikat kakinya dengan tali yang telah dipasangi pemberat. Ia terjun ke dasar laut.

Bocah itu, Henry, bertemu dengan ayahnya (Will) yang tengah menjalani kutukan di kapal hantu, Flying Dutchman. Henry bertekad melepas dera pada sang ayah. Namun, Will menolak kehendak putranya. Henry memaksa.

Ia menegaskan pada Will bahwa Jack Sparrow dapat membantunya membebaskan kutukan tersebut. Dengan begitu, mereka dapat berkumpul kembali sebagai sebuah keluarga bahagia bersama sang ibu; Elizabeth.

Henry pun berkelana mencari Jack Sparrow hingga bertemu dengan Carina. Mereka berdua lantas terlibat dalam petualangan seru, menegangkan, juga konyol. Bertemu dengan Sparrow dan Barbossa, dan tentu saja dengan Salazar dan pasukan ‘mayatnya’.

Dan cerita pun bergulir, melalui plot berliku namun bermuara pada satu titik; pencarian Trisula Poseidon. Dengan sejumlah kondisi yang terkesan ‘dibuat-buat’, Henry, Carina, Barbossa, dan Sparrow bersatu dalam satu kubu. Melawan Salazar di pihak sana.

Walau tak terlalu menonjol, Javier Bardem—aktor peraih Oscar dalam No Country for Old Men (2008)—cukup berhasil memerankan tokoh Salazar. Sayang di beberapa adegan akting Bardem nampak dipaksakan. Tak cukup kuat menggambarkan sosok kejam, bengis, tanpa ampun. Beda jauh dengan perannya sebagai Anton Chigurh di No Country for Old Men, seorang psikopat sadis yang hobi membunuh.

Namun, kelemahan ini tertutupi oleh lawan main Bardem, terutama Geoffrey Rush. Pertemuan dua aktor watak itu menampilkan sajian menarik di beberapa adegan dialog.

Film ini bakal lebih menarik jika adu akting Bardem-Depp diperbanyak dalam sejumlah adegan. Tak tak cuma sekelebat gambar yang disorot dari kejauhan. Apalagi tema utamanya pelampiasan dendam seteru lama. Dialog yang diwarnai gesture khas kedua aktor ini bakal jadi nilai lebih.

Setelah hampir enam tahun sejak Pirates of The Caribbean: On Stranger Tides (2011), kerinduan penggemar akan Johnny Depp akhirnya terobati. Ia masih tetap Sparrow yang dulu. Dalam kekonyolan, keluguan, keangkuhan, dan ‘kedunguannya’.

Menikmati petualangan Sparrow dan krunya seperti Gibbs (Kevin McNally), si botak kerdil Marty (Martin Klebba), Scrum (Stephen Graham) dijamin bakal mengocok perut Anda. Sebuah hiburan menyegarkan persembahan Disney.

Tak melulu menjual komedi, film ini juga menyuguhkan kisah nan menawan. Sentuhan efek khususnya terlihat lembut dan natural. Mulai dari pertempuran laut, penampakan Jack Sparrow muda, hingga wajah Salazar yang setengah hidup. Wajah rusak dengan rambut terurai itu terlihat gemilang dalam gerak lambat.

Dari sisi musik, kali ini Hans Zimmer tak lagi bertugas menyajikan original soundtrack, setelah terlibat dalam empat film sebelumnya. Ia digantikan oleh Geoff Zanelli, yang tak kalah andal dengan komposer langganan Oscar itu.

Paul Cameron yang jadi komandan sinematografi menunaikan tugasnya dengan baik. Bidikan-bidikan kameranya dari pelbagai sudut cukup memanjakan mata. Cameron yang menggantikan Dariusz Wolski—sinematografer 4 seri film sebelumnya—berhasil menampilkan kreativitasnya.

Di lain pihak, Rønning dan Sandberg adalah sutradara ketiga yang menggarap franchise ini. Gore Verbinski menggarap The Curse of The Black Pearl (2003), Dead Man's Chest (2006), dan At World's End (2007). Sementara film keempat, On Stranger Tides (2011), disutradarai oleh Rob Marshall.

Film ketujuh sineas 'sekampung' ini dimodali bujet raksasa, mencapai USD 320 juta (setara Rp 4,2 triliun). Sebelumnya, Rønning-Sandberg telah menggarap enam film bersama-sama. Modal besar yang dikeluarkan produser bisa dikatakan setimpal dengan hasilnya.

Dari segi biaya, Salazar's Revenge termasuk termahal kedua setelah On Stranger Tides. Film keempat Jack Sparrow itu disebut-sebut menelan bujet termahal, yakni USD 378,5 juta.*

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini