Home
/
Sport

Kemenpora Minta PSSI Selidiki Dugaan Pengaturan Skor Liga 1

Kemenpora Minta PSSI Selidiki Dugaan Pengaturan Skor Liga 1
Ahmad Bachrain19 November 2018
Bagikan :

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI melalui Sesmenpora Gatot S Dewa Broto meminta PSSI melakukan investigasi soal dugaan pengaturan skor di Liga 1 2018.

Isu pengaturan skor di Liga 1 2018 mencuat usai kekalahan 0-3 Persib Bandung dari PSIS Semarang, Minggu (18/11). Pada laga lainnya, tuan rumah Bali United juga kalah 2-5 dari Persebaya Surabaya.

"Kami sayangkan. Bukan meremehkan PSIS, mereka tim bagus. Tapi kenapa Persib bisa kalah telak? Karena setelah kena skors [usai kejadian melawan Persija di Bandung], Persib tidak pernah mengalami kekalahan telak," kata Gatot di Kantor Kemenpora, Senin (19/11).

Gatot berharap dugaan pengaturan skor di Liga 1 yang memanas saat ini tidak terjadi. Untuk itu, Gatot juga meminta kepada PSSI melihat kembali video pertandingan antara PSIS melawan Persib di Stadion Mochamad Soebroto, Magelang.

PSIS kalahkan Persib Bandung 3-0. (
Preview
PSIS kalahkan Persib Bandung 3-0. (Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

"PSSI juga harus menyelidiki asal dari mana publik tahu kalau ada dugaan pengaturan skor tersebut. Lihat lagi di pertandingan itu ada yang anomali, tidak? Semoga itu tidak terjadi. Kalau itu betul-betul terjadi, PSSI harus melakukan investigasi," pintanya.

Dalam hal ini pemerintah dalam kapasitas melihat dan menunggu terkait kejelasan. Gatot juga berharap pihak kepolisian juga harus pro-aktif menyelidiki dugaan yang meresahkan publik tersebut.

"Takutnya itu hoaks, kasihan kedua klub. Harus dipastikan dulu minimal ada data primer, ada saksi yang bisa meyakinkan. Meskipun saksi dalam kasus ini biasanya akan mengelak," ujarnya.

Dugaan pengaturan skor di dunia sepak bola Indonesia bukan kali ini terjadi. Pengaturan skor juga menjadi salah satu alasan dibekukannya PSSI oleh Kemenpora pada Mei 2015 lalu.

Meski begitu, Gatot menyebut belum ada rencana Kemenpora untuk kembali membekukan PSSI.

"Kalau tidak ada perubahan, pretasi sepak bola kita ya segitu-segitu saja. Kami mohon bantuan ke aparat, kalau di KUHP [Kitab Undang-Undang Hukum Pidana] memang tidak menyebut secara jelas soal pengaturan skor. Tapi di situ ditulis, yang mengakibatkan event atau pertandingan berjalan tidak sportif dan itu kata lain dari pengaturan skor."

"Kalau tidak [terjadi pengaturan skor], PSSI harus mengatasi hal ini di tengah tahun politik yang masih bergulir," tandasnya.

Berita Terkait

populerRelated Article