Hasrat Seks Tercermin Lewat Karakteristik Wajah Seseorang, Benarkah?

Manusia diciptakan dengan beragam karakteristik wajah. Lewat wajah, tercermin beragam emosi yang tengah dirasakan manusia. 

Mulai dari perasaan bahagia, marah, sedih, hingga kecewa. Namun, tahukah kamu bahwa ekspresi wajah bisa mencerminkan seberapa besar hasrat seksual yang dimiliki manusia?

Fakta ini diungkap lewat sebuah penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Archives of Sexual Behavior. Studi ini menunjukkan bahwa ukuran dan bentuk wajah dapat memprediksi hasrat seksual yang dimiliki seseorang. 

Selain itu, wajah juga bisa memperlihatkan seberapa besar kemungkinan mereka menipu pasangan dalam berhubungan. Bagaimana bisa?

Studi ini dilakukan oleh para peneliti dari Nipissing University in Ontario, Canada. Teknik yang digunakan adalah pengukuran wajah berdasarkan rasio lebar dan panjang wajah (FWHR).

Preview

Hasilnya mengungkapkan bahwa pria dan wanita yang mempunyai wajah lebih kecil dan lebar pada umumnya memiliki hasrat seksual tinggi. Selain itu, pria yang berwajah lebar biasanya lebih terbuka terhadap hubungan seks bebas yang tidak melibatkan rasa cinta, sehingga dianggap tidak setia dengan pasangan.

"Temuan ini menunjukkan bahwa karakteristik wajah dapat menyampaikan informasi penting mengenai hasrat seksual manusia," kata Arnocky.

Pada awalnya, Arnocky bersama timnya meneliti 145 mahasiswa sarjana keturunan Kaukasia. 48 persen di antaranya terdiri dari laki-laki. 

145 orang mahasiswa laki-laki dan perempuan yang sedang berpacaran ditanyai tentang perilaku interpersonal dan dorongan seksual yang dimiliki. FWHR diukur menggunakan foto.

Setelah itu, studi kedua dilakukan dengan menambahkan jumlah partisipan menjadi 314 orang. Mereka juga ditanyai perihal orientasi sosioseksual, seperti bagaimana sikap terhadap seks bebas, hingga perselingkuhan seperti apa yang diinginkan.

Hasil penelitian menunjukkan, FWHR secara signifikan berkorelasi dengan dorongan seks. Hanya dengan mengetahui FWHR seorang individu, peneliti dapat memprediksi bagaimana hasrat seksual mereka. Namun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah perhitungan FWHR bersifat permanen dan bisa terdeteksi maksimal pada masa remaja.

Bagaimana pendapat kamu?