Hacker di 4 Negara Ini Pakai OpenAI Untuk Serang Dunia Siber
Uzone.id – Salah satu potensi bahaya dari ChatGPT milik OpenAI adalah penyalahgunaan chatbot AI untuk serangan siber, dan bahaya ini pun ‘diwujudkan’ oleh hacker di beberapa negara, yaitu Rusia dan Korea Utara.
Hal ini disampaikan oleh Microsoft dan OpenAI, dimana para peretas atau hacker yang didukung pemerintah menggunakan alat AI generatif seperti ChatGPT untuk memuluskan serangan siber mereka.“Kelompok-kelompok tersebut memiliki hubungan dengan Tiongkok, Rusia, Korea Utara, dan Iran,” kata pihak Microsoft dan OpenAI, dikutip dari Engadget.
Grup hacker yang ketahuan menggunakan produk buatan OpenAI adalah grup terkenal Rusia Forest Blizzard. Mereka menggunakan ChatGPT dkk untuk penelitian sumber terbuka soal komunikasi satelit dan pembuatan skrip.
Selain itu, aktor hacker di negara-negara ini menggunakan AI untuk berbagai aktivitas seperti debugging kode, mencari informasi sumber terbuka untuk target penelitian, mengembangkan teknik rekayasa sosial, menyusun email phishing, dan menerjemahkan teks.
OpenAI (yang mendukung produk Microsoft AI Generatif seperti Copilot) mengatakan pihaknya menutup akses kelompok tersebut ke sistem GAI setelah mengetahui bahwa mereka menggunakan alat mereka.
Demi mengamankan dunia siber, Microsoft mengatakan pihaknya melacak 300 kelompok peretas, termasuk 160 aktor negara. Mereka membagikan pengetahuannya kepada OpenAI untuk membantu mendeteksi para peretas dan menutup akun mereka.
Setelah mendeteksi pengguna terlarang ini, OpenAI mengatakan akan mulai menghalangi hacker dalam penggunaan platform tersebut dengan cara menutup akun, menghentikan layanan dan mengurangi akses mereka ke platform.