Fitur ADAS Suzuki Fronx Bakal Dipasang di Mobil Suzuki Lain?

Uzone.id - Suzuki Fronx jadi mobil pertama Suzuki yang sudah dilengkapi fitur advanced driver assistance system (ADAS) di Indonesia. Suzuki menyebutnya Suzuki Safety Support. Nah, apakah Suzuki bakal menerapkan fitur ini pada mobil mereka lainnya?
Harold Donnel, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengungkapkan tidak menutup kemungkinan fitur ADAS tersebut juga akan dipasang di model lain seperti Ertiga hingga XL7. Namun, Harold belum bisa membeberkan mobil Suzuki apa yang berpotensi mendapatkan fitur ADAS setelah Fronx."Cepat atau lambat sih sebenarnya adopsi mengenai Suzuki Safety Support memang harus segera ditularkan ke produk-produk lain. Di sisi yang lain memang sepanjang penjualan Fronx ini kita nanti akan melakukan riset kepada konsumen-konsumen kita, apakah memang fitur yang ada sekarang ini memang berfungsi sekali untuk mereka atau tidak. Di situ momentum kita akan banyak belajar mengenai karakter konsumen kita, selain daripada yang pada saat sebelum launching sudah kita pelajari," ujar Harold di Bandung.
Menurut Harold, Suzuki Fronx ini menjadi 'agen perubahan' teknologi Suzuki. Mungkin Fronx akan menjadi langkah pertama menghadirkan fitur ADAS.
"Nanti di berikutnya tidak menutup kemungkinan (ADAS tersedia) di produk lain," sebut Harold.

Di Suzuki Fronx, sistem ADAS yang tersedia ada 12 fitur. Berikut fitur-fitur ADAS pada Suzuki Fronx:
- Adaptive Cruise Control
- Lane Keep Assist
- Autonomous Emergency Braking (DSBS II)
- Head Up Display
- Lane Departure Prevention
- Lane Departure Warning
- Rear Cross Traffic Alert
- 360 View Camera
- Vehicle Swaying Warning
- Blind Spot Monitor
- High Beam Assist
- Parking Sensor.
Selain ADAS tersebut, semua tipe Suzuki Fronx juga sudah dilengkapi dengan sejumlah fitur keselamatan lainnya.
Kelengkapan utama ditunjang oleh perlindungan 6 Airbags yang tersebar: dua di depan untuk pengemudi dan penumpang, dua di samping kursi depan, serta dua curtain airbag memanjang hingga jendela belakang.
Selain itu, Electronic Stability Program (ESP) menjadi sistem cerdas untuk pemantau traksi dan arah gerak kendaraan. Ketika sistem mendeteksi potensi selip atau kehilangan kendali pada roda—baik oversteer maupun understeer—, ESP secara otomatis mengurangi tenaga mesin dan/atau mengaplikasikan rem pada roda tertentu hingga traksi kembali diperoleh.
Teknologi ini membantu pengemudi tetap memegang kendali penuh atas mobil, terutama saat bermanuver di jalan licin atau menikung tajam sehingga kestabilan kendaraan tetap terjaga.
Pada sistem pengereman, Anti-lock Brake System (ABS) akan mencegah roda mengunci ketika pengendara melakukan pengereman secara mendadak.
Dengan menjaga roda tetap berputar, pengemudi dapat mengambil kendali kemudi untuk menghindari objek atau rintangan, bahkan saat pengereman keras. Manfaatnya, mobil tetap terkendali saat rem mendadak dan mengurangi risiko kecelakaan.
Bersama ABS, piranti Electronic Brake-force Distribution (EBD) bertugas mendistribusikan gaya pengereman optimal ke tiap roda berdasarkan beban dan kondisi jalan.
Pengereman pun jadi lebih efektif dan seimbang, membantu mengurangi jarak berhenti, serta menjaga stabilitas kendaraan saat deselerasi.
Lebih lanjut, Brake Assist (BA) berkontribusi secara otomatis untuk meningkatkan daya pengereman ketika pengemudi menginjak rem namun tak cukup kuat dalam situasi darurat. Sistem ini bertujuan agar pengendara lebih mudah dalam memperpendek jarak pengereman.
