Home
/
Lifestyle

Waspada, Usia Serangan Stroke Semakin Muda

Waspada, Usia Serangan Stroke Semakin Muda
Republika24 November 2016
Bagikan :

Preview





Penelitian terbaru yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa penderita stroke semakin muda. Pada 2000, rata-rata usia seseorang terkena stroke ialah 71,7 sedangkan pada 2012 menjadi 69,3 tahun.

Hasil penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Heart Association’s Scientific Session menunjukkan bahwa secara umum angka kasus stroke mulai menurun. Akan tetapi, rasio penyakit stroke pada orang berusia 65 ke bawah tidak mengalami penurunan. Rasio penyakit stroke pada orang berusia di bawah 55 justru semakin meningkat.

Hal ini diketahui setelah tim peneliti menganalisa data pada 2000 dan 2012 dari sebuah penelitian bernama Brain Attack Surveillance. Dalam penelitian, tim peneliti hanya berfokus pada jenis stroke iskemik yang merupakan jenis stroke paling umum ditemui. Stroke iskemik ini terjadi ketika aliran darah tersumbat sehingga aliran darah ke otak tidak lancar dan kekurangan oksigen.

Selama masa penelitian tersebut, sebanyak 3.200 peserta penelitian mengalami stroke iskemik. Setelah diteliti lebih jauh, tim peneliti menemukan bahwa rata-rata usia penderita mulai terkena stroke menurun menjadi dua tahun lebih mudah dari rata-rata sebelumnya.

Ahli epidemiologi dari University of Michigan School of PUblic Health sekaligus kepala peneliti, Chengwei Li, mengatakan salah satu faktor yang membuat rata-rata usia seseorang mengalami stroke menjadi lebih muda dilatarbelakangi oleh faktor risikos troke yang semakin umum ditemukan. Beberapa faktor risiko tersebut ialah artial fibrillation atau denyut jantung tidak normal, diabetes Tipe 2 dan tekanan darah tinggi.

“Kondisi-kondisi kesehatan ini dapat meningkatkan risiko seseorang terkena stroke,” terang Li seperti dilansir Fox News.

Mengalami stroke di usia yang lebih muda, lanjut Li memiliki implikasi besar pada kesehatan masyarakat. Sebagai contoh, stroke di usia yang lebih muda akan membuat penderita stroke mengalami keterbatasan gerak yang lebih lama jika dibandingkan dengan penderita yang mengalami stroke di usia lebih tua.

Oleh karena itu, Li menyarankan agar masyarakat memahami lebih jauh mengenai faktor-faktor risiko stroke. Pemahaman ini juga perlu didukung dengan upaya masyarakat untuk menjauhi berbagai faktor-faktor risiko stroke khususnya ketika seseorang sudah memasuki usia paruh baya.

“Upaya untuk mencegah stroke seharusnya dilakukan ketika seseorang sudah memasuki usia paruh baya,” ungkap Li.

Meski penelitian Li dan tim berhasil mengungkap bahwa usia seseorang terkena stroke semakin muda, Li menilai perlu ada penelitian lebih lanjut. Penelitan lanjutan ini perlu dilakukan untuk mendalami alasan mengapa stroke mulai dialami oleh kelompok usia yang lebih muda.

populerRelated Article