Home
/
News

Tempat Wisata di Banyuwangi Jadi Sasaran 18 Media Jepang

Tempat Wisata di Banyuwangi Jadi Sasaran 18 Media Jepang
Tempo28 May 2016
Bagikan :
Preview
| May 28, 2016 7:45 am

Menurut salah satu fotografer asal Jepang, Banyuwangi memiliki pemandangan alam yang cantik dan unik.

Beberapa tempat wisata di Banyuwangi menjadi tempat tujuan 18 media asal Jepang. Mereka melakukan fam trip, perjalanan untuk mengenal produk-produk wisata, di blue fire Kawah Ijen, desa wisata, hingga menikmati landscape pantai hingga pegunungan Banyuwangi.

Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Kementerian Pariwisata di Jepang, Naomi Takahashi mengatakan, Banyuwangi dipilih oleh 18 media di Jepang sebagai lokasi fam trip karena obyek wisata Banyuwangi sesuai dengan karakter wisatawan Jepang yang tidak menyukai medan sulit. Cukup berkeliling satu kota, wisatawan sudah bisa menjangkau banyak destinasi wisata.

“Ada banyak obyek wisata alam yang bisa dinikmati di sini. Mulai wisata pantai, desa yang memiliki kultur unik dan gunung yang terkenal dengan api birunya. Ini sangat menakjubkan. Cerita-cerita unik dan menarik yang dijumpai di Banyuwangi pasti dipromosikan di Jepang oleh para jurnalis kami,” katanya dalam keterangan rilisnya, Jumat, 27 Mei 2016.

Salah satu fotografer dari Japan Professional Photographers Society, Takehito Miyatake, menuturkan Banyuwangi memiliki pemandangan alam yang cantik dan unik. Karakteristik penduduknya yang ramah dan suasana perdesaan yang khas membuatnya sangat suka dengan Banyuwangi. “Sepanjang mata memandang saya melihat hamparan sawah yang luas dan bertingkat-tingkat (terasering, red). Itu menjadi pemandangan yang menakjubkan,” tuturnya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi,  Abdullah Azwar Anas mengatakan sangat terhormat dengan dipilihnya Banyuwangi sebagai lokasi fam trip para jurnalis asal Negeri Sakura tersebut. Kunjungan itu bagi Anas sangat berharga karena bisa mempromosikan Banyuwangi ke mancanegara. “Inilah Banyuwangi. Di sini Anda bisa melihat keramahtamahan penduduk di desa-desa. Banyuwangi salah satu miniatur Indonesia. Meski Indonesia mayoritas Muslim, namun di sini toleransi beragama sangat dijunjung tinggi,” ujarnya.

Anas menuturkan, promosi wisata Banyuwangi tak dilakukan lewat pemasangan iklan di media massa yang tergolong mahal. Promosi hanya dilakukan memanfaatkan media sosial yang ada. Berbagai gebrakan itu membuat Banyuwangi berkembang. Kunjungan wisatawan nusantara melonjak 161 persen dari 651.500 orang pada 2010 menjadi 1.701.230 orang pada 2015.

Wisatawan mancanegara meningkat 210 persen dari kisaran 13.200 orang pada 2010 menjadi 41.000 orang pada 2015. Hotel dan restoran tumbuh. Kegiatan ekonomi kreatif seperti kerajinan, industri oleh-oleh dan batik menggeliat.

ABDUL AZIS

Berita Terkait:

 
populerRelated Article