Home
/
Health

Sifat Pemalas Tidak Selamanya Buruk, Ini Buktinya!

Sifat Pemalas Tidak Selamanya Buruk, Ini Buktinya!
Redaksi Esquire Indonesia12 July 2017
Bagikan :

Tidak selamanya sifat malas identik dengan kesan negatif. Mengutip dari laman The Daily Mail, sebuah penelitian ilmiah terbaru menyebutkan bahwa sosok pemalas adalah sosok pemikir dengan kondisi kesehatan mental yang cenderung lebih baik dibandingkan mereka yang aktif berkegiatan fisik. 

“Hubungan antara kognisi dan aktivitas fisik adalah pertanyaan penting dalam kehidupan manusia,” tulis para peneliti terkait dari Florida Gulf Coast University.

(Baca juga artikel: Pria Bersikap Cuek Agar Dianggap Maskulin)

Laporan studi yang dimuat di jurnal Health of Psychology itu merupakan hasil telaah ilmiah dan penelitian lapangan yang didasarkan pada rentetan temuan terkait sebelumnya.

Sebagai contoh, tim penulis mengutip fakta ilmiah bahwa tingkat aktivitas fisik berhubungan dengan perilaku psikis. Mereka yang 'non-pemikir' (baca: cenderung aktif) kerap merasa cepat bosan dan frustasi, sehingga berisiko buruk bagi kesehatan mentalnya.

Preview

Namun sebaliknya, mereka yang memiliki need for cognition (NFC) atau kebutuhan untuk kognisi cukup tinggi, cenderung jarang mengeluh dan tidak cepat bosan.

Hal tersebut disebabkan kelompok pemikir (baca: pemalas) memiliki kemampuan untuk memberikan rangsangan mental ke diri mereka sendiri.

“Individu dengan NFC tinggi memiliki lebih banyak materi untuk menghibur diri sendiri secara mental. Sebaliknya, individu dengan NFC rendah cepat mengalami kebosanan yang berdampak pada risiko terkena hambatan negatif ke depannya,” lanjut tulisan ilmiah terkait.

(Baca juga artikel: Alasan Orang Berwajah Rupawan Selalu Bersikap Buruk)

Untuk memahami kemalasan sebagai tanda kecerdasan, tim peneliti terkait memilih 60 responden yang berasal dari mahasiswa setempat. Para responden kemudian menjalani tes NFC untuk keperluan pembagian dua kelompok, yakni kelompok pemikir dan non-pemikir. Selanjutnya, setiap responden dibekali perangkat untuk memantau aktivitas fisik yang mereka lakukan selama tujuh hari. Perangkat tersebut memungkinkan pemantauan secara menyeluruh aktivitas fisik reseponde.

Akhir penelitian menyimpulkan bahwa 'pemikir'cenderung lebih cerdas dan mampu bertahan dengan baik ketika mengalami sisi negatif di kehidupan sehari-hari, meskipun gaya hidup mereka terlihat membosankan.



Baca juga artikel:
Inilah Alasan Pria dapat Bersikap Boros
Waspada 5 Gangguan Kesehatan pada Pria
Pria Menanggapi 10 Rahasia Karenina Anderson



TEKS: HAPPY FERDIAN
FOTO: DOK. ESQUIRE

populerRelated Article