Home
/
Lifestyle

Saat Terangsang, Otak Perempuan Lebih Terstimulasi dari Lelaki

Saat Terangsang, Otak Perempuan Lebih Terstimulasi dari Lelaki
Ririn Indriani18 January 2018
Bagikan :

Tingkat gairah perempuan, seperti yang Anda tahu, mungkin jauh dari hal sederhana. Karenanya, sebuah studi ilmiah melihat hal tersebut sebagai penelitian terbarunya.

Kini, kita akan tahu apa yang membuat seorang perempuan terlalu kompleks ketika berbicara tentang keintiman. Dan, tahukah Anda bahwa ternyata, semua ini disebabkan oleh otak, di mana ketika mereka terangsang, otak perempuan akan jauh lebih terstimulasi dari otak lelaki.

Peneliti di McGill University di Kanada melakukan percobaan dengan 20 lelaki dan 20 perempuan, yang masing-masing dari mereka diperlihatkan film 'panas'. Selama itu pula otak mereka dikaitkan dengan dua pemindai.

Yang pertama adalah mesin MRI yang melacak rangsangan otak untuk mengukur tingkat rangsangan, dan yang kedua diukur melalui kamera pencari panas yang menargetkan alat kelamin peserta.

Hasilnya, terlihat perbedaan antara stimulasi otak lelaki dan perempuan tidaklah besar. Namun para peneliti mencatat adanya perbedaan yang konsisten antara keduanya, yang menunjukkan bahwa perempuan memiliki tingkat stimulasi otak lebih tinggi daripada lelaki saat mereka terangsang.

"Tidak ada daerah otak pada lelaki dengan korelasi genital otak yang lebih kuat daripada perempuan," sebut studi itu dilansir Independent.co.uk.

Studi ini, kata Qazi Rahman, seorang dosen psikologi di King's College London memiliki berbagai temuan menarik. Meski begitu, perlu dilakukan lebih banyak penelitian untuk menarik kesimpulan tertentu tentang sifat kompleks rangsangan perempuan.

"Saya pikir temuan bahwa perempuan memiliki korelasi genitalitas otak lebih besar ketimbang lelaki adalah hal yang menarik, dan kombinasi pencitraan otak dengan pengukuran suhu alat kelamin sangat inovatif," katanya.

Menurut Rahman, temuannya itu merupakan kasus yang harus ditunggu dan lihat apakah ini direplikasi sebelum ada kesimpulan lebih lanjut yang bisa ditarik.

Temuan ini dipublikasikan di Journal of Sexual Medicine.

populerRelated Article