Sponsored
Home
/
Entertainment

Rey Utami Diperlakukan Buruk Sriwijaya Air dan Dokter Bandara

Rey Utami Diperlakukan Buruk Sriwijaya Air dan Dokter Bandara
Preview
Tomi Tresnady21 November 2017
Bagikan :

Rey Utami dan suami, Pablo Putra Benua, menceritakan peristiwa di mana mereka mendapat perlakukan tak menyenangkan oleh NAM Air (milik Sriwijaya Air) saat akan terbang ke Belitung untuk keperluan syuting video klip.

Mereka sempat tertahan di bandara gara-gara pihak maskapai NAM Air (milik Sriwijaya Air) meminta Rey Utami yang tengah hamil 4 bulan untuk melakukan medical check up terlebih dahulu.

Alih-alih diperiksa kesehatan, pasangan ini mengaku malah mendapat perlakuan buruk dari seorang perempuan berjilbab yang mengaku dokter.

Mereka memperlihatkan penderitaan yang dialami menjelang terbang pakai maskapai tersebut melalui vlog berjudul "Perlakuan Buruk Sriwijaya Air kepada Rey Utami yang sedang hamil".

Dalam video, pasangan ini terlihat terlibat perbincangan serius dengan petugas lelaki bernama Miftah.

Melalui kolom enkripsi, mereka menjelaskan saat itu akan terbang ke Tanjung Pandan, Belitung, dengan Flight Business Class NAM Air pada pukul 08:30 WIB pagi. Saat itu mereka sudah tiba di bandara pukul 06:00 WIB.

"Kami pun dengan sangat Kooperatif mengikuti prosedur tersebut (padahal berdasarkan pengalaman Bang Benua dan Rey Utami bila melakukan perjalanan dengan Flight Business Class baik Garuda Indonesia maupun Batik Air, Petugas Medical Check Up lah yang mendatangi Si Penumpang di Lounge) meskipun kami harus turun ke lantai paling bawah bandara berjalan kaki kurang lebih 1km lebih tanpa adanya fasilitas Kursi Roda untuk Rey Utami yang sedang hamil dan dalam kondisi lemah," tulis mereka.

"Setibanya kami di Ruang Medical Bandara, Terlihat Petugas Medical seorang wanita berhijab sedang TIDUR diatas meja, dan petugas NAM Air pun membangunkan Sang Petugas yang sedang Mules berdengkur sangat keras suaranya. ketika dibangunin petugas medical yang Sepertinya belum terlalu sadar, mata merah, bekas Liur yang masih membasahi sekitar mulutnya, dan jilbab yang kusut pun terlihat tidak suka dan merasa terganggu, sehingga Reypun dibentak-bentak dengan nada yang membuat Kami Tim Vlognya Rey merasa sangat kecewa"

Pasangan yang menikah di Depok, Jawa Barat, pada 23 Juli 2016 ini juga menyertakan percakapan Rey Utama dengan dokter, yang meninggalkan kesan buruk.

"Duduk !!! ( bernada bentakan ), Masukan tangan!!! lagi!!! lagi!!! (Seperti tukang parkir yang lagi mengatur) saat cek tensi.

Mereka menggambarkan seperti tukang parkir yang lagi mengatur saat cek tensi.

Setelah selesai, petugas medical pun bertanya ke Rey.
Usia kandunga? (dengan nada ketus)

Rey Menjawab sekitar alhamdulillah 16 Minggu berarti kurang lebih 4 Bulan .

ESTIMASI KELAHIRAN ? (dengan nada ketus)
Rey menjawab Inshaallah Sekitar Bulan Maret Atau April

lalu ia menanyakan , emang mens terakhir kapan? (wajah sinis)

Rey Menjawab , saya lupa , saya kebetulan bawa buku Kehamilan saya dari Rumah sakit PERTAMEDIKA (rey sambil mengeluarkan buku tersebut dari tas)

Lalu tanpa berpikir , petugas medical langsung mengatakan "Udah-udah ini kandungan gak jelas, masak ditanya mens terakhir lupa, sana,,, sana,,, KELUAR !!! (kami diusir)

Setelah diusir, mereka bergegas naik keatas Lounge ditemani petugas perempuan Sriwijaya Air sambil mengatakan "'Kok petugasnya begitu amet ya?' mba petugas Sriwijaya Air saja merasa kasihan kepada kami," tulis mereka.

Mereka melanjutkan, ketika pukul 06:30, Miftah meminta mereka kembali ke Medical. Namun, Benua sudah tidak mau karena sudah merasa kecewa dengan pelayanan.

Selain itu, perjalanan dari Lounge ke ruang medical mencapai 2 km sehingga kasihan Rey Utami yang sedang hamil dan mudah kecapekan.

Benua lalu meminta fasilitas kursi roda dari lounge ke medical. Selain itu, Benua juga meminta dokter tersebut menunjukan surat izin buka praktik dokter.

"Miftah pun meminta kami menunggu , sebab ia akan berkordinasi dengan pimpinannya," tulisnya. "Tidak berselang lama sekitar pukul 07.00, Miftah datang dan menyampaikan bahwa tidak perlu lagi medical check up, ia mengajarkan kami untuk "cheating" (curang) dengan mengaku "Rey sedang tidak hamil" karena tidak begitu kelihatan katanya."

Namun, masalah lagi-lagi datang. Pada Pukul 08.20, Miftah kembali dan menyatakan tidak boleh berangkat dengan alasan sudah "close door" dan tidak ada surat medical check up.

Benua mendapat iInformasi dari teman yang berada dalam pesawat. Pertama, belum close door sebab masih banyak orang yang masuk ke pesawat. Kedua, kursi business class sepertinya terisi Penuh sama rombongan.

"Hal ini tentu saja membuat kami bertanya-tanya, pada saat kami meributkan permasalahan ini ada sebagian petugas bandara yang berasumsi bahwa bisa jadi Seat Pak Pablo dan Istri dijual "Go Show" kepada Rekan dari oknum Nam Air atau Sriwijaya Air"

Selain ditelantarkan sampai pukul 11:00 siang, Rey yang tengah hamil juga dibiarkan sendiri di depan counter selama 2 jam lebih.

"Sampai pada akhirnya rey mengatakan bahwa Perutnya sakit, Bang Benua pun berteriak dan meminta pertolongan Petugas bandara, kami pun dibawa ke Lounge kembali dan kami kembali diterlantarkan hingga pukul 15.00 dan tiket kami digantikan."

Mereka kecewa tiket yang diganti adalah kelas ekonomi yang sangat sempit dan AC pun panas. Dikarenakan sudah dijadwalkan harus ke Belitung untuk pembuatan video clip, mereka terpaksa berangkat dengan keadaan yang menyedihkan tersebut.

"Kami menyarankan agar berdasarkan pengalaman kami untuk lebih memilih-milih maskapai penerbangan, terutama lebih berpikir 2 kali untuk naik Nam Air dan Sriwijaya Air , karena sangat berat kekecewaan kami."

Pablo dan Rey juga mempersilakan Sriwijaya Air menuntut mereka jika tak terima dengan pengaduan lewat vlog.

"Karena kami juga akan melakukan hal yang sama segera," ancam mereka.

Preview

populerRelated Article