Home
/
Travel

Pelari dari Berbagai Negara Akan Meriahkan Festival Biak 2018

Pelari dari Berbagai Negara Akan Meriahkan Festival Biak 2018
Fabiola Febrinastri14 August 2018
Bagikan :

Kalau kalian penasaran dengan budaya asli orang Papua, berkunjunglah ke Biak, Papua, 21-24 Agustus mendatang. Saat itu bakal digelar Festival Budaya Biak Munara Wampasi (BMW).

Menurut Menteri Pariwisata, Arief Yahya, akan ada banyak keseruan yang bisa disaksikan di Festival BMW 2018. Ada atraksi budaya berjalan di atas batu panas apen byaren, lomba perahu tradisional waimansusu, menangkap ikan tradisional di air laut yang surut (snapmor), dan lomba foto bawah laut.

"Selain itu juga ada famtrip. Wisatawan akan diajak ke objek wisata di Kepulauan Padaido atau Aimando," ujarnya, Jakarta, Senin (13/8/2018).

Yang menarik, Festival BMW 2018 juga menggelar event lari Internasional Biak 10K. Event ini akan diikuti pelari dari berbagai negara, khususnya dari Papua Nugini. Di lomba lari ini, peserta akan disajikan pemandangan yang eksotis sepanjang rute.

"Jalurnya eksotis, karena melintasi crossborder Papua Nugini. Pemandangannya luar biasa. Event ini paling diminati peserta dari luar negeri, khususnya Papua Nugini," ungkap Menpar.

Dengan berbagai keindahan alam Papua, Arief optimistis, Festival BMW 2018 mampu menarik wisatawan mancanegara dan Nusantara untuk berkunjung ke Biak.

"Pengunjungnya tiap tahun selalu bertambah. Kita terus memperkuat konsep dan memperkenalkan kuliner khas dan masyarakat memberikan sambutan dengan keramahtamahan," katanya.

Wisata sejarah Biak juga tergolong istimewa. Kepulauan ini sangat penuh dengan cerita sejarah, mulai dari Kesultanan Tidore yang menguasai kepulauan ini pada awalnya, kemudian menjadi medan perang antara tentara Sekutu dan Jepang semasa Perang Dunia II, dan sempat dibombardir oleh Amerika Serikat pada 29 Mei 1944.

Selanjutnya, pada 2005, Pemerintah Rusia ingin menjadikan Biak sebagai lokasi peluncuran roket dan satelit karena lokasinya strategis. Bandara di Biak juga pernah disinggahi penerbangan Jakarta-Biak-Honolulu-Los Angeles, namun ditutup akibat krisis moneter pada 1997.

Ketua Pelaksana Calendar of Event Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti, mengatakan, soal atraksi, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, memang luar biasa. Kawasannya dipagari panorama Laut Pasifik.

Belum lagi gugusan Kepulauan Biak Numfor yang tertutup hutan hujan, yang menyimpan jumlah terbanyak spesies burung endemik dan kekayaan bahari yang melimpah.

"Yang ingin merasakan sensasi keindahan alam dan budaya Papua, silakan tonton Festival BMW 2018 di Biak," katanya.

 

Berita Terkait:

populerRelated Article