Sponsored
Home
/
Automotive

Motor Lawas Jadi Investasi, Ini Syaratnya

Motor Lawas Jadi Investasi, Ini Syaratnya
Preview
Azwar Ferdian03 August 2017
Bagikan :

Bicara sepeda motor tidak berhenti pada produk-produk baru saja. Model lama yang sudah berhenti produksi jadi incaran penggemar motor klasik untuk menjadi barang kesayangan mereka.

Tidak hanya soal umur, motor lama juga menyimpan beragam memori nostalgia bagi pemiliknya. Tidak sedikit kemudian yang menjadikan motor lama sebagai investasi. Sering terdengar motor yang sudah tidak diproduksi diincar penggemarnya yang rela membayar berkali lipat harga ketika dijual dulu.

“Suzuki punya produk TS, motorcross yang hadir di tahun 90-an. Kemarin ada yang membeli dengan harga Rp 50 juta di Banjarmasin dalam kondisi baru karena barang simpanan,” ucap Yohan Yahya, Sales & Marketing 2W Departement Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) beberapa waktu lalu.

Menurut Yohan, pengaruh sebuah model motor yang sudah tidak diproduksi jadi barang incaran karena masih banyak yang mengakui kehandalan model tersebut. Untuk TS misalnya, mesin dua tak yang tidak diproduksi lagi jadi incaran para penggemar petualang di alam bebas.

“Biasanya ada yang sudah coba, lalu suka, kemudian cari. Seperti TS di kebutuhan offroad untuk motor trail bisa dibawa naik dengan ketinggian 30 derajat. Terpenting memuaskan hati,” ucap Yohan.

Model TS masih jadi salah satu model yang dicari di pasar motor bekas. Otomania yang beberapa waktu lalu menyambangi diler motor petualangan bekas mengungkapkan alasan TS masih dicari adalah perawatannya mudah, suku cadangnya masih mudah dicari serta mesin 2-tak yang bertenaga.

Motor Suzuki model lama yang baru diperlihatkan adalah Suzuki Power Free, motor pertama produksi Suzuki di dunia, yang beberapa waktu lalu diperlihatkan di ajang Indonesia Motorcycle History (IMH). Motor yang ditemukan Tommy Dwi Jatmiko dari hasil berburu di beberapa kota ini bisa dibawa pulang penggemar motor klasik dengan banderol hampir Rp 400 juta.

Berita Terkait:

Penulis: Setyo Adi Nugroho
Editor: Azwar Ferdian


Copyright Kompas.com
populerRelated Article