Home
/
News

Marwah Daud Bicara Kaitan Dimas Kanjeng dan Nabi Sulaiman

Marwah Daud Bicara Kaitan Dimas Kanjeng dan Nabi Sulaiman
Tempo03 October 2016
Bagikan :
Preview


Ketua Yayasan Dimas Kanjeng Taat Pribadi Marwah Daud Ibrahim menyangkal pernah menerima dua koper berisi uang asli yang disangka ‘kiriman gaib’ dari Taat Pribadi. “Setahu saya tidak pernah,” kata Marwah melalui pesan pendek ke Tempo, Ahad, 2 Oktober 2016.

Namun, meski membantah, sebelumnya doktor Komunikasi Internasional di American University ini meyakini Taat punya kemampuan khusus yang jarang dimiliki manusia biasa. “Beliau bisa memindahkan barang dari dimensi satu (gaib) ke dimensi nyata,” kata Marwah, Sabtu, 1 Oktober 2016.

Baca: Terungkap, 2 Wanita Ini Diduga Simpan Rahasia Dimas Kanjeng

Marwah mencontohkan mukjizat para nabi seperti Nabi Sulaiman yang bisa memerintah jin memindahkan kerajaan. Begitu juga dengan kemampuan teknologi manusia membuat pesawat terbang. “Dulu orang tidak percaya besi bisa terbang, sekarang ada pesawat yang bisa terbang."

Sebelumnya, bekas pengikut Taat Pribadi, yang juga korban penipuan penggandaan uang mengungkap jika orang kepercayaan Taat, Ismail Hidayah, pernah menaruh koper berisi uang asli miliaran rupiah di teras rumah Marwah. Dua koper uang itu ditaruh disana sembunyi-sembunyi.

Baca: Inilah 3 Lokasi Dimas Kanjeng Diduga Rahasiakan Uangnya

Aksi itu seakan-akan muncul tiba-tiba atas kemampuan Taat memindah atau memunculkan uang atau barang. “Ismail Hidayah pernah cerita pada saya, sebenarnya dia yang menaruh di rumah Bu Marwah,” kata korban yang juga teman dekat Ismail, Mohamad Abdul Junaidi.

Tujuannya, kata Junaidi menirukan Ismail, untuk meyakinkan Marwah Daud bahwa Taat memang memiliki kemampuan memindah barang termasuk uang atas perantara jin. “Dalam kepercayaan kami, jin memang bisa melakukannya, tapi ini bukan jin, Ismail yang menaruhnya,” ujar Junaidi.

Baca: 2 Koper Uang di Rumah Marwah Daud, Dikira dari Jin, Rupanya?

Marwah Dauh Ibrahim yang sebelumnya ragu dengan kemampuan Taat Pribadi memindahkan atau memunculkan uang akhirnya percaya dan bergabung menjadi santri Taat sejak tahun 2011. Politikus Partai Gerindra itu lalu dipercaya sebagai Ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

Kepolisian menangkap Dimas Kanjeng di padepokannya, 22 September 2016. Penangkapan itu terkait kasus pembunuhan dua pengikutnya, Abdul Ghani dan Ismail Hidayah. Selain kasus pembunuhan, Kepolisian telah menetapkan Dimas Kanjeng sebagai tersangka kasus penipuan.

ISHOMUDDIN

Baca Juga
Misteri, Inikah Keluarga Rahasia Presiden Vladimir Putin?
Pesan Hasto kepada Ahok: Jangan Ikuti Bisikan Konsultan

Berita Terkait:
populerRelated Article