Home
/
Lifestyle

Manfaat Psikologis Menjadi Jomblo

Manfaat Psikologis Menjadi Jomblo
Republika10 August 2016
Bagikan :
Preview


Lebih dari setengah orang Amerika melajang, menurut laporan tahun 2014 laporan dari Bureau of Labor Statistics. Angkanya meningkat 13 persen sejak tahun 1976.

Temuan baru mengungkap menjadi lajang mungkin memiliki beberapa manfaat mengejutkan. Dr Bella DePaulo, seorang ilmuwan sosial di University of California, Santa Barbara, melakukan lebih dari 800 studi pada lajang dan orang menikah. Ditemukan bahwa para lajang cenderung lebih percaya diri dan lebih bersemangat dibandingkan yang sedang menjalin hubungan.

Para lajang juga lebih besar kemungkinan tumbuh dan berkembang sebagai individu. Penelitian DePaulo disampaikan pada American Psychological Association's 124th Annual Convention.

Para lajang menunjukkan peningkatan nilai hubungan dengan orang tua murid, saudara kandung, teman dan beberapa rekan kerja mereka. “Ketika orang menikah, mereka menjadi lebih picik,” ujar DePaulo dalam siaran pers seperti dikutip dari laman Independent, Rabu (10/8).

Salah satu manfaat yang dicatat DePaulo adalah para ajang lebih bahagia secara emosi. Dia menemukan bahwa mereka yang bergantung pada diri sendiri lebih sedikit mengalami emosi negatif. Cukup menarik, faktanya lebih banyak orang menikah mengandalkan diri sendiri bukan pasangan mereka, makin besar kemungkinan mereka untuk mengalami emosi negatif.

Melalui manfaat penelitian DePaulo mengenai gaya hidup lajang, dia tidak ingin orang yang sudah menikah berpikir mereka kehilangan  itu semua. Beberapa manfaat mungkin ada pada orang menikah, contohnya, kekuatan finansial yang lebih baik dan stabil juga potensi hidup lebih panjang.

BERITA TERKAIT


Presiden Madrid Kasih Sinyal Bakal Beli Pemain Baru


Kemenpar Siap Helat "Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba"

populerRelated Article