Home
/
Health

Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Kamu Makan Ramen

Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Kamu Makan Ramen
Birgitta Ajeng18 December 2018
Bagikan :

(Ilustrasi/Unsplash)

Uzone.id - Ramen merupakan salah satu mi instan yang menjadi favorit banyak orang. Saat lapar menyerang di tengah malam, kamu mungkin langsung berpikir untuk memasak ramen. Cepat dan nikmat. Namun, apakah kamu tahu apa yang terjadi pada tubuh, saat makan ramen?

Mengutip Reader’s Digest, makanan cepat saji ini banyak mengandung garam dan karbohidrat. Bahkan, sebagian besar ramen mengandung lebih dari 1.100 miligram sodium. Padahal, mengutip AloDokter, standar kebutuhan sodium orang dewasa berkisar antara 1.500 – 2.300 miligram.

Terlalu banyak mengonsumsi sodium dapat menekan air di dalam tubuh, sehingga menyebabkan penambahan berat badan sementara. Kamu juga bakal merasa kembung dan lesu. Dengan demikian, kamu kemungkinan besar tidak akan merasa kenyang.

Baca: Waspada, Diabetes Juga Bisa Menyerang Anak

Ramen juga bisa disebut sebagai makanan dengan kalori kosong. Sebab, ramen mengandung banyak karbohidrat olahan dan hampir tidak ada protein atau serat di dalamnya.

Mengonsumsi karbohidrat olahan terlalu banyak dapat menyebabkan gula darah melonjak dan menukik drastis. Alhasil, kamu akan mudah kelaparan hanya dalam waktu singkat. Pada akhirnya, kamu berisiko mengalami obesitas.

Selain itu, ramen juga sulit dicerna. Mengutip Reader’s Digest, Dr. Braden Kuo dari Massachusetts General Hospital menangkap bukti visual soal hal ini pada 2012.

Baca: Ini Risiko yang Mungkin Terjadi Saat Berobat ke Luar Negeri

Dia merekan saluran pencernaan para responden yang makan mi ramen olahan dan tanpa olahan. Hasilnya, setelah dua jam, mi tanpa olahan sudah hilang. Sementara sebagian besar ramen masih menetap di usus. Meski tidak jelas apa alasannya, temuan ini tetap mengejutkan.

Dokter mengatakan bahwa mengonsumsi makanan instan selama bertahun-tahun berkaitan dengan kondisi kesehatan yang buruk. Studi lain oleh Harvard School of Public Health juga melihat dampak jangka panjang soal konsumsi ramen di Korea Selatan.

Baca: Ini Kiat Menurunkan Risiko Serangan Jantung pada Usia Produktif

Mereka menemukan bahwa responden, terutama perempuan, yang makan mi instan setidaknya dua kali seminggu 68 persen lebih berisiko mengalami sindrom metabolik. Sindrom metabolik merupakan kombinasi gejala yang meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung.

Singkatnya, makan ramen sesekali tidak akan merusak kesehatan. Tetapi, mengonsumsi mi instan yang satu ini juga tidak boleh menjadi kebiasaan.

populerRelated Article