icon-category Lifestyle

Hal yang Menghalangi Anda Naik Jabatan

Bagikan :

Anda adalah pekerja yang kompeten, cerdas dan cepat. Bos Anda telah memberikan sinyal bagus – peluang Anda mendapatkan promosi sangat besar akhir tahun ini. Sekarang Anda hanya perlu lebih waspada dan mengawasi jalan di depan Anda lebih cermat. Sebuah kerikil kecil yang tidak terduga mungkin dapat membuat Anda tergelincir, bahkan meredupkan bintang Anda.

Menurut Cherry Zulviyanti R Lukman, Chief Consultant Asessment dari Experd Consultant, hal yang terlihat paling sepele pun bisa mengacaukan karier Anda. Sekarang, di titik seperti ini, musuh Anda bertambah – bukan hanya pesaing-pesaing yang tengah bersiap mengambil kesempatan begitu Anda terpeleset, tetapi juga sisi diri Anda yang ceroboh. Waspadalah!

Ngomongin bos

Anda begitu senang mendapatkan sinyal bagus dari bos mengenai peluang besar Anda untuk promosi beberapa bulan lagi. Itu membuat Anda berpuas diri dan merasa diri Anda sudah menjadi “anak emas” si bos. Dan Anda pun merasa jadi orang yang paling berhak untuk berbicara tentang bos Anda – betapa baiknya dia, betapa efektif kepemimpinannya, dan seterusnya. Anda merasa itu tidak apa-apa. Bukankah Anda tidak berbicara tentang hal yang buruk?

Beberapa bos mungkin senang bila anak buahnya melulu berbicara tentang hal yang baik mengenai dirinya. Tapi, beberapa bos yang lain mungkin melihat hal itu sama saja seperti halnya bila Anda bergosip negatif tentang dirinya. Singkatnya, mungkin bagi bos Anda, gosip – positif maupun negatif – adalah gosip. Alasannya sederhana saja, bos Anda tidak suka dibicarakan di belakang dirinya. Salah-salah, dia akan menganggap Anda sebagai penjilat.

Masalahnya, tidak ada bos yang suka dikelilingi penjilat – kecuali pemimpin yang buruk. Lagipula, bisa saja Anda dianggap terlalu “percaya diri” dan menimbulkan kesan seakan bos Anda adalah pemimpin yang pilih kasih dengan “mengangkat” Anda sebagai “anak emas”.

Percayalah, tidak ada bos yang suka mendapatkan kesan seperti itu. “Kompetensi memang jadi acuan utama bagi atasan untuk memberikan promosi jabatan. Tapi tidak hanya itu, sikap tidak kalah penting juga. Jika atasan sudah menilai Anda secara personal tidak baik, sangat mungkin dia akan mencari orang lain,” kata Cherry.

Target tercapai, saatnya santai

Anda merasa sudah bekerja dengan baik dan mencapai target yang ditetapkan oleh perusahaan atau bos Anda. Lalu, karena bekerja cerdas dan cepat, Anda bisa menyelesaikan tugas dan mencapai target tersebut mendahului rekan-rekan Anda. Bagus! Tapi itu menjadi salah ketika Anda merasa berhak untuk santai.

Itu akan membuat Anda terlihat kurang antusias dalam bekerja. Percayalah bahwa tidak ada pilihan lain bagi Anda maupun pesaing-pesaing Anda di kantor – mencapai target (ini masih belum menjamin Anda dapat promosi) atau tidak mencapai target (dan dimutasi sehingga Anda tidak nyaman dan akhirnya berhenti.) Ingin mendapatkan promosi? Anda harus melampaui target itu.

Ketika bos menetapkan suatu target yang harus dicapai oleh tim yang bekerja di bawahnya, ia sebenarnya berharap agar Anda membuat capaian yang melampaui target tersebut. Faktanya, faktor yang menentukan apakah Anda dianggap bisa mendapatkan promosi atau tidak tergantung juga pada hal itu.

Pertimbangan untuk memberikan kenaikan jabatan biasanya juga ditentukan pada penilaian apakah Anda bekerja hanya sesuai target yang ditetapkan perusahaan atau berusaha untuk mencapai lebih dari itu. Itu adalah masalah antusiasme dan semangat kerja. “Karier yang oke lahir dari Anda enjoy dalam bekerja sehingga Anda bisa mengeluarkan kemampuan terbaik Anda. Bukan dengan cara mengerjakan apa yang hanya diberikan atasan,” kata Cherry.

Sering telat dan tidak masuk kerja

Meskipun Anda seorang rising star di perusahaan tempat Anda bekerja dan sudah dikenal sebagai staf yang paling menjanjikan, Anda tidak luput dari peraturan yang mengikat semua pegawai – berprestasi maupun tidak. Bila selama ini Anda mengagumi kecerdasan dan keahlian Anda sendiri dalam bekerja sehingga menganggap masalah administrasi (contohnya absensi) tidak berlaku untuk Anda, saatnya untuk menghancurkan kesombongan itu. Kecuali bila Anda ingin terus-menerus berada di posisi sekarang, untuk sepanjang karier Anda.

Katakanlah soal absensi. Selama ini Anda selalu berhasil menyelesaikan tugas dan mencapai target secara memuaskan – meskipun sering datang terlambat atau tidak masuk kerja. Atasan Anda menghargai prestasi Anda tersebut, tetapi ia pasti juga membuat catatan mengenai absensi Anda. Itulah kerikil bagi karier Anda.

Ya, itu adalah kesalahan kecil yang dapat berakibat fatal. Meskipun berprestasi, bila raport kehadiran Anda merah otomatis karier tidak akan berkembang. Bahkan bagi atasan, Anda dinilai tidak profesional. “Sering telat atau tidak masuk kerja itu menandakan Anda tidak disiplin. Bahkan itu bisa dipandang sebagai tanda Anda tidak efektif di perusahaan. Apakah yang seperti itu bisa naik jabatan? Saya kira tidak,” Cherry.

Enggan berkoordinasi dengan atasan

Anda sudah bekerja cukup lama sehingga sangat berpengalaman terhadap pekerjaan yang Anda tangani. Prestasi demi prestasi pun sudah Anda raih dari waktu ke waktu. Di sisi lain, Anda melihat diri Anda sebagai semangat muda yang menjadi jawaban bagi perusahaan apabila ingin menghadapi masa depan yang lebih dinamis.

Langit adalah batasan Anda. Itu membuat Anda melihat atasan, yang sudah bekerja dan menduduki posisinya cukup lama, seperti dinosaurus yang hampir punah. Itu membuat Anda malas berkoordinasi dengan beliau – sosok yang Anda lihat seperti makhluk yang sudah hampir menjadi fosil.

Si bos mungkin tidak semenggebu-gebu Anda. Tapi bisa jadi ketenangan itu adalah kematangan seorang profesional yang sudah lebih berpengalaman dari Anda. Atau, sebaliknya, Anda mungkin asset perusahaan yang sangat bersemangat, tetapi tidak memiliki ketenangan seorang pemimpin yang telah berhasil melewati berbagai masalah rumit.

Jadi, jangan pernah menganggap enteng atasan Anda. Lagipula, keengganan untuk berkoordinasi menunjukkan keterampilan Anda berkoordinasi kurang baik. Tidak matang. ”Kerja di perusahaan itu adalah kerja tim, mementingkan kerjasama. Bagaimana pun kondisinya, atasan Anda tahu. Orang yang direkomendasikan naik jabatan juga pasti orang yang memiliki keterampilan berorganisasi yang bagus.,” terang Cherry.

Berhenti cari muka

Oke, Anda ingin dilihat atasan Anda agar cepat naik jabatan. Tidak apa, itu sah-sah saja. Tapi jangan terlalu sering dan berlebihan, kata Cherry. Efeknya tak main-main. Itu bisa menggagalkan impian karier

Anda. Ingin menarik perhatian bos Anda? Lakukan dengan cerdas! Kemaslah dengan baik informasi dan hasil kerja Anda jika ingin mendapatkan perhatian dari atasan Anda. Pilih waktu yang tepat, misalnya pada saat rapat yang memang sudah diagendakan untuk membicarakan hal tersebut.

Atau, mintalah waktu khusus dari atasan Anda untuk membicarakan hal tersebut. Misalnya, katakan pada bos Anda: “Tim pemasaran kita berhasil mendapatkan keuntungan sekian milyar. Itu sudah melampaui target perusahaan. Saya optimis kita akan bisa mendapatkan lebih baik lagi dari ini dalam beberapa bulan ke depan.”

Jangan lupa, sampaikan optimisme Anda dengan berdasarkan data yang menyakinkan dan strategi yang akan Anda gunakan untuk mempertahankan tren peningkatan tersebut. Seharusnya itu sudah cukup membuat atasan Anda menaruh perhatian lebih pada Anda. Dan sudah cukup juga untuk memberi dia isyarat bahwa prestasi Anda harus diapresiasi.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Tags : naik jabatan 

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini