Home
/
Sport

Dibantai Muenchen 1-5, Arsene Wenger Tak Mau Cari Kambing Hitam

Dibantai Muenchen 1-5, Arsene Wenger Tak Mau Cari Kambing Hitam
16 February 2017
Bagikan :

Manajer Arsenal Arsene Wenger tidak ingin mencari-cari alasan setelah timnya dihancurkan 1-5 oleh Bayern Muenchen pada pertandingan leg pertama 16 Besar Liga Champions, Kamis dini hari tadi.

Arsenal di ambang tersingkir dari babak gugur kompetisi elite sepak bola Eropa untuk musim ketujuh berturut-turut sehingga tekanan kepada Wenger pun menggunung.

"Saya tak mencari-cari alasan," kata Wenger. "Tentu saja mengagetkan kalah pada level itu. Kami membuat segalanya salah, gol kelima buktinya."

Wenger telah menjadi manajer Arsenal sejak 1996 tetapi mereka tidak pernah menjuarai Liga Utama Inggris sejak 2004 dan kini tertinggal 10 poin di belakang pemuncak klasemen Chelsea. Dan kemungkinan tidak bakal juara untuk musim ini.

"Untuk pertandingan semacam ini Anda mesti fokus selama 90 menit. Saya merasa gol ketiga adalah pembunuh untuk pemain-pemain kami dan setelah itu kami tidak memberikan respons," kataWenger. "Tentu saja saya kecewa."

Para mantan pemain Arsenal menyerukan Wenger diganti.

"Dia kelihatan terluka sekali. Saya simpati kepada dia, dia hampir mesti melindungi dari dirinya sendiri. Sudah 20 tahun di sini. Dia hebat sekali untuk klub ini. Ini poin terendah bagi dia. Ini membawa perubahan yang sepertinya terjadi pada akhir musim ini," kata Martin Keown, anggota skuad Wenger ketika Arsenal juara liga pada musim 2003-2004.

Arsenal sempat menyamakan kedudukan sampai babak pertama berakhir pada kedudukan 1-1 sampai kemudian bek kunci mereka, Laurent Koscielny, keluar lapangan karena cedera pada awal babak kedua.

"Sulit dijelaskan. Saya merasa kami memiliki dua peluang gol sebelum babak pertama berakhir," kata Wenger seperti dikutip Reuters. "Saya merasa kami tidak beruntung ketika gol kedua terjadi, wasit mulanya memberikan tendangan penjuru kepada kami. Kemudian kami kemasukan gol kedua, dan kemudian kami kehilangan  Koscielny. Kami ambruk."

Berita Terkait:

populerRelated Article