Sponsored
Home
/
Technology

'Cyber Jawara', Ajang Jaring Hacker Termahir untuk Bela Negara

'Cyber Jawara', Ajang Jaring Hacker Termahir untuk Bela Negara
Preview
Arah27 September 2016
Bagikan :
Preview


Kamu suka dengan hal-hal yang berbau peretasan? Atau, jangan-jangan kamu memang peretas alias hacker? Hmm, seharusnya kamu berada di Bali sekarang ini.

Setidaknya ada dua puluh tim saling adu kemahiran dalam kompetisi Hackers tingkat nasional "Cyber Jawara" di Legian Kuta Bali, Selasa (27/9).

Dua puluh tim yang berlaga di putaran final itu meliputi 15 tim pemenang babak penyisihan sebelumnya via online, dan lima tim undangan, di antaranya para juara CYBER JAWARA sebelumnya dan tim dari Kementerian Pertahanan.

"Cyber Jawara adalah ajang mengumpulkan potensi anak muda se-indonesia yang memiliki kemampuan hacking di atas rata-rata," kata Rudi Lumanto, Ketua Indonesia Security Incident Response Team On Internet Infrastructure (ID-SIRTII), hari ini.

"Jadi para hackers diberi wadah untuk menyalurkan keahlian ke arah membela pertahanan negara," imbuhnya melalui pernyataan yang diterima arah.com.

Para pemenang di ajang kompetisi Cyber Jawara ini akan mewakili tim Indonesia di Cyber Sea Games untuk tingkat Asia Tenggara.

Jika lolos, tim akan mewakili tim Asia Tenggara ke kompetisi level Asia Pasifik di Tokyo Jepang, setelah itu kompetisi cyber tingkat dunia di Las Vegas, AS.

Sementara Kementerian Pertahanan, dengan tim yang juga telah menjuarai ajang kompetisi Jawara Cyber dua tahun berturut-turut, terus mengembangkan kemampuan para peretasnya untuk mendukung pertahanan siber nasional.

"Saat ini, setidaknya sudah ada 150 personil andal, yang fokus bekerja tiap hari dari beberapa angkatan. Kami juga terus mempercanggih peralatan yang digunakan," kata Kepala Badan Diklat Kementerian Pertahanan MayJend TNI Hastind Asrin.

Sebelumnya, terdapat 152 tim pada babak penyisihan yang terdiri dari 33 tim dari zona 1 (Sumatera dan Kalimantan), 60 tim dari zona 2 (Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta), 25 tim dari zona 3 (Jawa Tengah dan Jogjakarta), 27 peserta dari zona 4 (Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur) dan 7 dari Zona 5 (Sulawesi, Maluku, Papua Barat dan Papua).

Sementara 15 tim yang lolos ke babak final di antaranya:
1. Cilok Anget
2. Three Way Handshake
3. Al Kahfi
4. Indonesian Under Team
5. Polahi
6. Jagoan Mama
7. Gethuk
8. Nahi Munkar
9. Zapa Tista
10. Poe Crew
11. Cyber Art Creative
12. Raden Fatah Cyber Moslem
13. Raliable
14. Tim Petir
15. Ultra Team

Sedangkan Tim Undangan khusus yang juga berlaga di babak final adalah:
1. Bolsel Cyber
2. HIU
3. Macan
4. Kang Parkir
5. Knocking Security

Dalam ajang kompetisi hackers Cyber Jawara yang telah berlangsung selama lima tahun terakhir ini, ada tiga jenis kemampuan yang diuji.

Pertama, kemampuan peserta untuk mempertahankan server yang dimiliki sekaligus menyerang secara random 19 server lainnya yang digawangi oleh tim lawan (Computers Network & Defense atau CND).

Kedua, kemampuan mencari kelemahan sistem yang diberikan panitia. Peserta diberi sejumlah range IP dan harus bisa menemukan titik lemahnya atau token. Uji ini dikenal biasanya dengan istilah Penetration Test (Pen Test).

Ketiga, kemampuan untuk menyelesaikan masalah atau tantangan yang diberikan oleh panitia dengan tajuk Capture The Flag (CTF).
Peserta akan dinilai kemampuannya dalam mengetahui apakah ada ekploitasi terhadap suatu sistem atau aplikasi, kemampuan kryptografi, kemampuan stegano, forensik digital dan lain-lain.

Rencananya pemenang dari kompetisi Cyber Jawara akan diumumkan saat gala dinner Kamis malam 29 September 2019 di Legian, Bali.

Para jago-jago hackers dari kalangan anak muda ini diharapkan juga mampu membantu pertahanan siber nasional yang mengalami 89 juta serangan sepanjang bulan Januari hingga Juni 2016.

 
populerRelated Article