Home
/
Health

Cangkok Feses, Terobosan Baru Obati Diare

Cangkok Feses, Terobosan Baru Obati Diare
Ajeng Quamila21 March 2017
Bagikan :

Lain kali Anda selesai urusan “nyetir” di kamar mandi, sebaiknya jangan langsung disiram dulu. Usut punya usut, pup yang Anda buang setiap pagi bisa digunakan sebagai obat diare untuk orang lain. Mau tahu bagaimana caranya?

Tak lain dan tak bukan adalah dengan cangkok feses. Jangan keburu jijik dulu. Walau bacanya saja sudah bikin perut mual, prosedur medis nyata ini bisa menyelamatkan banyak nyawa akibat infeksi bakteri mematikan. Begini prosedurnya.

Apa itu transplantasi feses?

Transplantasi feses, seperti namanya, melibatkan pengambilan pup dari orang yang sehat dan mencangkokkannya ke dalam saluran pencernaan orang yang sakit. Sampel feses yang akan dicangkok bisa dimasukkan ke dalam saluran pencernaan penerima donor lewat anus, atau juga dengan menggunakan pil yang ditelan.

Tapi upaya pencangkokan pup ini tidak didasarkan begitu saja pada feses dalam bentuk “mentah”, melainkan sampel mikroba yang hidup dalam feses. Pada umumnya, feses bisa mengandung sebanyak 40 persen mikroba. Ketika mikroba ini dicangkokkan ke saluran pencernaan orang sakit, koloni ini dapat mulai mengakrabkan diri dengan ekosistem baru dan berkembang biak demi mempromosikan pencernaan yang lebih sehat.

Dan tenang saja. Meski judulnya menggambarkan transplantasi feses sebagai obat diare, diare yang diobatinya bukanlah sembarang diare karena Anda salah jajan di pinggir jalan. Cangkok pup ini lebih diperuntukkan sebagai obat diare akibat komplikasi infeksi bakteri ganas yang bisa muncul setelah terlalu lama mengonsumsi antibiotik.

Transplantasi feses bukan untuk mengobati diare biasa

Cangkok feses menunjukkan hasil yang fenomenal sebagai obat diare berulang yang disebabkan oleh infeksi bakteri ganas Clostridium difficil, atau C. diff. Infeksi ini menyebabkan penderitanya tidak bisa pergi bekerja atau sekolah karena rasa sakitnya yang bisa melumpuhkan.

Infeksi C. diff muncul ketika keseimbangan bakteri dalam usus menjadi berantakan setelah terlalu lama/keseringan mengonsumsi antibiotik. Penggunaan antibiotik dalam jangka panjang bisa menggunduli ekosistem bakteri baik bersama dengan bakteri jahat. Kehilangan koloni bakteri sehat artinya saluran pencernaan Anda kini tak lagi memiliki pertahanan yang mumpuni terhadap serangan bakteri berbahaya yang dapat menjajah usus dan memulai infeksi, salah satunya adalah bakteri C. diff ini.

Ironisnya, infeksi C. diff tidak hanya disebabkan oleh penggunaan antibiotik; itu juga diobati dengan antibiotik. Ini kemudian mendorong pasien ke sebuah lingkaran setan di mana akibat infeksi C. diff, keseimbangan bakteri baik jadi terancam, yang membuat bakteri semakin berkembang biak. Tapi lebih banyak antibiotik yang diberikan justru semakin menghancurkan keseimbangan ekosistem usus. Konsumsi antibiotik yang terlalu sering kemudian memunculkan sebuah masalah baru: resistensi antibiotik, yang mengakibatkan bakteri tidak bisa mati setelah pemberian antibiotik. Resistensi antibiotik tidak ada obatnya.

Resistensi C. diff terhadap antibiotik berpotensi mengancam nyawa karena komplikasinya menyebabkan pasien mengalami episode diare sangat parah, yang sering diikuti dengan kram perut parah dan kadang-kadang demam, yang tahan pengobatan dan dapat melubangi usus dan menempatkan pasien pada risiko sepsis dan kematian. Lebih dari 250.000 orang di Amerika Serikat mendapatkan infeksi C. diff setiap tahunnya, dan 14 ribu kasus ini berakhir dengan kematian. Jika Anda berusia lebih dari 65 dan/atau memiliki penyakit kronis, Anda mungkin berada pada risiko yang lebih tinggi untuk mengalami infeksi C. diff yang lebih parah.

Bagaimana cara kerja transplantasi fases mengobati diare akibat infeksi C. diff?

Transplantasi feses dapat menghentikan efek berantai setan akibat C. diff ini. Setelah satu kalo sesi cangkok pup dari donor yang sehat, prosedur ini terbukti menyembuhkan infeksi C. diff hingga 94 persen dibandingkan dengan hanya 31 persen melalui pengobatan antibiotik biasa.

Satu teori adalah bahwa transplantasi pup memungkinkan penerima donor menerima asupan koloni bakteri sehat untuk meregenerasi ekosistem ususnya sendiri. Ini kemudian dapat memperkuat usus seseorang terhadap infeksi kambuhan di masa depan, dan menghentikan C. diff untuk bisa terus menjajah ekosistem usus.

The post Cangkok Feses, Terobosan Baru untuk Obati Diare. Bagaimana Caranya? appeared first on Hello Sehat.

populerRelated Article