Sponsored
Home
/
Health

Anak Ketahuan Masturbasi, Apa yang Harus Dilakukan?

Anak Ketahuan Masturbasi, Apa yang Harus Dilakukan?
Preview
Novita Joseph14 January 2017
Bagikan :

Mungkin Anda panik, kaget, bingung dan malu, ketika Anda menemukan si kecil bermain-main dengan alat kelaminnya. Kondisi ini cukup banyak dialami para orangtua, sehingga wajar jika Anda bingung harus berbuat apa terlepas dari pendidikan seks dini yang memang harus diajarkan kepada anak.

Bermain dengan kelaminnya, atau masturbasi, dilakukan anak sebagai sarana untuk mengenal tubuh dan memang sifatnya alamiah. Dikutip dari Huffington Post, ”Jika menemukan anak Anda sedang masturbasi, jangan marah malu atau bingung. Masturbasi adalah perilaku yang normal,” ucap dokter anak dr. Dina Kulik.

Anak usia sekolah dasar hingga praremaja memang sedang banyak belajar, banyak yang belum diketahui tentang dirinya sendiri, termasuk organ tubuh yang dimiliki. Penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti di dunia memang menemukan, bahwa usia masturbasi pada anak semakin lama semakin diawali di usia yang sangat muda. Sayangnya, hasil penelitian ini sulit sekali untuk dipublikasikan karena berbagai macam alasan politis.

BACA JUGA: Haruskah Ikut Campur Saat Melihat Orangtua Memukul Anaknya?

Apa yang harus orangtua lakukan saat melihat anak masturbasi?

1. Jangan panik

Panik bukanlah tindakan yang tepat, mengingat masturbasi adalah hal yang normal dilakukan. Pada dasarnya, masturbasi tidak menyebabkan kerusakan fisik, tidak menimbulkan risiko kesehatan, dan tidak berarti anak Anda akan berubah menjadi maniak seks. Anak akan bereaksi lebih jauh, jika Anda panik melihat anak Anda memainkan alat kelaminnya. Coba pahami, bahwa anak Anda juga manusia dan punya nafsu birahi yang baru tumbuh.

Jika anak Anda masturbasi terus-menerus atau berlebihan, mungkin ada penyebab lain ia merasa cemas, emosionalnya terganggu, atau tidak mendapatkan perhatian yang cukup di rumah. Lebih baik Anda berkonsultasi pada dokter.

2. Abaikan namun tetap perhatikan

Anda mungkin mengatakan kepada anak, bahwa alat kelaminnya hanya untuk dia, dan hanya dia dan dokter yang boleh menyentuh. Banyak orang tua berusaha menjelaskan hal ini untuk mencegah anak dari pelecehan seksual. Jika ini terjadi pada saat hanya ada Anda dan anak saja, coba abaikan sejenak. Namun tetap pantau diam-diam. Dari perilaku ini, Anda dapat menyimpulkan faktor dan kondisi dari mana dan mengapa anak Anda masturbasi.

Coba bicarakan sebaik mungkin dengan anggota keluarga terdekat lain, untuk bereaksi yang sama ketika si kecil kedapatan memainkan alat kelaminnya. Sehingga, anak Anda mendapatkan jawaban dan reaksi pasti yang bisa memberikan ia pengertian lebih tentang bagaimana dan kapan ia “berurusan” dengan alat kelaminnya.

BACA JUGA: Jika Anak Menunjukkan Tanda-tanda Pelecehan Seksual

3. Alihkan perhatiannya

Bagi si kecil, waktu terbaik untuk masturbasi tidak bisa dijadwalkan seperti orang dewasa pada umumnya. Perilaku ini mungkin dilakukannya saat terdapat banyak orang di sekeliling Anda dan anak. Cara untuk mengantisipasinya bisa dilakukan dengan mengalihkan perhatian anak Anda. Bisa dilakukan dengan mengajaknya bermain, memberi kue atau camilan kering, atau jika Anda tidak tahan, Anda bisa membawanya ke tempat yang lebih sepi dan bicarakan bahwa waktu dan tempatnya, bukan saat yang tepat untuk anak memainkan alat kelaminnya.

Bicarakan dengan halus dan lembut, katakan bahwa ini hal yang bisa dilakukan dan dilihat oleh dirinya sendiri. Tujuan dari hal ini adalah bagaimana Anda mampu membuat perhatian si kecil teralihkan dari kelaminnya.

4. Buat anak Anda beraktivitas lebih

Saat anak memasuki usia sekolah, di sekolah, anak akan lebih banyak melakukan aktivitas fisik seperti bermain lari-larian, memanjat, dan lain-lain. Dengan demikian, bukan berarti boleh dibiarkan saja ketika si prasekolah sedang memainkan alat kelaminnya. Sama, dengan metode mengalihkan. Metode ini, berpotensi membuat anak sibuk dengan hal lebih manfaat, jadi Anak bisa teralihkan dari kelaminnya.

Mengingat kecenderungan manusia untuk mengulang-ulang suatu perilaku atau perbuatan yang menyenangkan, bukan tak mungkin akhirnya menjadi kebiasaan.

Kesimpulan

Anda tak perlu khawatir jika mendapati si kecil sedang memegang atau memainkan alat kelaminnya karena perilaku ini merupakan bagian dari konsekuensi proses perkembangan yang dialaminya. Yang penting, bagaimana kita menyikapinya secara bijaksana sehingga dapat memenuhi rasa keingintahuannya. Orangtua hendaknya mempersiapkan diri dengan menambah pengetahuan untuk menghadapi pertanyaan dan sikap mengenai perilaku seksual yang mungkin akan dilakukan anak, sehingga anak dapat memperoleh jawaban yang memuaskan dan benar.

BACA JUGA: Cara Mendiagnosis Stroke Pada Bayi dan Anak-anak

The post Yang Perlu Ortu Lakukan Saat Memergoki Anak Masturbasi appeared first on Hello Sehat.

populerRelated Article